Posted in Dunia Berpikir, Dunia Mayalia

Part II: Antara BeBe, Anderwit, n Ipin [Alias BB, Android, n Iphone]

Setelah sempat membahas hp-hp jadul sebagai prolognya (baca: Part I), sekarang aku akan membahas pengalamanku menggunakan BB, Android n Iphone. Judul di atas emang agak ngaco. Sebenernya asal mulanya dari seorang temen yang pengen beli Android tp dia bahkan ngga ngerti ngucapinnya gimana, n finally she said like this: Mba, aku pengen beli handphone yang Anderwit itu looo….! Hehehe….sedangkan Ipin, sepertinya di beberapa forum gaol, seperti Kaskus, sering membahasakan Iphone as Ipin. Sedangkan BB, hmm….no special reason. Cuma kasian aja kalau dia ndiri yang ga punya julukan *ups, kok dah mulai tendensius ya!*

Perkenalanku dengan apple devices dimulai di negeri Kanguru. Disini, I guess, handphone yang populer hanyalah nokia dan apple. kayaknya bakal susah deh kalau kita mencari hp-hp lain. Nokia pun terbatas seri yang beredar di pasarannya. Aku sempet punya apple Ipod Touch dan aku belajar banyak untuk menggunakan aplikasi apple sampai akhirnya aku pakai Iphone. Ipod touch itu fiturnya mirip ama Iphone alias ipin. hanya tidak ada fungsi telephony (misal sms, telpon).

Pada saat aku baru memakai Ipod Touch, aku jatuh cinta dengan tampilan layarnya dan betapa responsifnya touchscreen di perangkat ini. Pada saat beli pertama kali, aku sempet frustasi. Karena device yang baru, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Alias, kita harus menginstall iTunes dan plug the Ipod baru kita bisa pakai. Aku tadinya pikir kalau baterenya abis, soalnya di layar cuma ada tanda “silakan colok ke iTunes” hehehe…. Alhasil aku harus menginstal iTunes dulu dan mempelajari mengenai aplikasi. Saat itu rasanya a loooong way to go just to enjoy the Ipod Touch! Tidak seperti ketika kita beli perangkat2 lainnya yg bisa langsung buy n play! hihihi….

Setelah akhirnya aku berhasil instal iTunes, aku colokin, dan…. I’m amazed! dengan berbagai hal, khususnya aplikasi nya. Soooo many aplikasi, khususnya games, dan aplikasi lainnya yang sangat menarik! Ipod ini juga jadi sangat menarik dengan kapasitasnya sebesar 32gb, rasanya ngga abis2 padahal udah aku masukkin seluruh lagu n video yang aku punya. Dan saat itu juga, aku pengen punya Iphone, karena aplikasi-aplikasi yg menarik semua itu rasanya percuma kalau lagi ngga ada koneksi internet. Pakai ipod touch aku harus selalu konek ke Wifi agar aku bisa maen game online. Sedangkan dengan fungsi telephony di Ipin, semua itu jadi ga masalah. Oya, aku seorang game lover, jadi saat itu apps nya ipin bagaikan oase yg menyenangkan… Selain itu, karena di Aussie sudah banyak artis dan tvshows yg menjual program or musiknya di iTunes, jadi aku ngga pernah ketinggalan musik2 ori dan tvshows seperti vampire diaries, dkk. Wah asyik bener deh pokoknya… Sayangnya di Indo, bagian musik dan video belum terlalu berkembang…

Pada saat aku balik ke Indo, aku terkejut dengan fenomena baru: BB! kenapa kaget? Karena sepertinya pada saat itu, punya BB is a must… Wahhh! how come?? Misuaku pakai BB dan membujuki untuk beli BB. Akhirnyalah aku pakai BB. Hmmm….pertama kalinya aku ga punya temen selain misuaku di BBM list… hihihi…. habisnya baru pulang. Udah gitu, pas masuk kantor, sebenernya ga banyak yg pakai BB juga. Jadinya agak lama emang merasa BB itu asyik. Pas akhirnya aku diikutkan dalam sebuah grup kuliah, SMA dan bahkan SMP, baru BB ini rasanya menyenangkan. Perkenalan atau ngobrol dengan temen, update contact terbaru jadi ga ketinggalan menanyakan “berapa pin kamu?” wkwkwkwk….

Mengenai perangkat BBnya sendiri, aku seneng dengan fitur yang menggabungkan semua message dalam satu menu. Maksudnya, setelah melakukan setting2 tertentu, hanya dengan buka satu window ‘message’ aku bs tahu semuanya seperti: sms, ym, twitter, facebook, email, bbm, dan semua yg berbau pesan2 dan network. Ni hp emang buat social network! Selanjutnya aku activate BB ID dan disitu ada bb apps world dimana kita bisa instal aplikasi macem2. Sayangnya karena keterbatasan perangkat, alias ga ada touchscreen segala, aku ngga terlalu happy or excited untuk instal macem2. Maen game nya susah, enakan di Ipod. Sinyal BB termasuk kuat lo…tapi mungkin jadi bikin radiasinya juga lebih kuat kali ya… Oya, salah satu hal yg menyebalkan dari BB adalah kontrak nya dengan provider seperti telkomsel dan xl yang ngga total. Bayangkan mereka tidak memiliki paket untuk streaming. Jadi setiap streaming, akan dihitung per kb. Alhasil aku pernah merasakan 800rb sia2 hanya untuk mendonlot lagi, because aku ga teliti baca syarat dan ketentuan di XL… hmmpppffhhhh….

Setelah akhirnya tabunganku mulai cukup untuk beli Ipin…jadilah sekarang aku punya Ipin. Dan seperti yang kuduga, Ipod dengan fungsi telephony itu wonderful!! Aku bisa maen game online dengan menyenangkan. Karena sebelumnya aku punya account iTunes dan sudah telanjur menginstal aplikasi2 original (maklum waktu di Aussie, rasanya emang ga gitu mahal harga aplikasinya) dan kemudian semua aplikasi itu aku transfer ke Ipin dengan sangat mudah dan voila…Ipinku seperti duplikatnya si Ipod!

BUT…aku tetap tidak bisa melepaskan BB… karena BBM itu sudah memudahkan aku untuk ‘bergaul’ dengan temen2. Parahnya justru aku nggak punya no telp temen2, aku cuma punya pinnya saja. Keputusanku, untuk sementara aku mesti keep BB dan mengkampanyekan anti BB serta menggalakkan What’s app sebagai media chatting. Alhasil, aku selalu mengupdate no telp temen2 untuk bisa wazapp an. Sayangnya, grup di wazapp itu hanya 10 orang, ga bisa lebih. Walaupun sebenernya menurutku 10 orang itu cukup ideal sih, karena kita bisa jadi lebih intens ngobrolnya, dibandingkan dengan 20 orang yg kadang2 ada satu dua orang yg aktif berbincang…

Ipin itu asyik dari segi layarnya yg lebar, touchscreennya yg sangat responsif (dibandingkan touchscreen merk lainnya), prosesornya yg oke sehingga multitaskingnya jadi cepat, program2 seperti musik dengan segala playlistnya yg memudahkan kita untuk mencari lagu (tentu saja dengan catatan, nama lagu, artis, dan genre udah disesuaikan…maklum biasanya kalau bajakan kan file namenya suka ga jelas). Aplikasi yang sangaaaaat banyak dan bisa di back up, jadi sewaktu-waktu kita bisa ganti devices tanpa harus setting ulang. app Find My Iphone juga sangat membantu, dia bisa ‘membunyikan sendiri’ ipinnya ketika ilang entah dimana di rumah, dia juga bisa melacak keberadaan ipin di luar rumah kalau misal ketinggalan atau kecurian, dan bisa juga me lock semua data bahkan ‘membumihanguskan’ secara maya si ipin agar data2nya tidak dicolong orang. Baru-baru ini BB juga melaunch program serupa, protect my bb kayaknya namanya, tapi fiturnya belum selengkap ipin.

Kemudian, ketika aplikasi ipin dan kenyamanan handheldnya menjadi alasan kuat buatku untuk tidak melirik android sama sekali, seseorang ‘memberi gift’ sebuah galaxy tabs 7+ buat kita. Honestly…aku ga terlalu tertarik dengan tabs, ga pengen melirik ke lain hp. tapi karena ada berkah akhirnya aku mencoba tabs. dan aku cukup amazed melihat bahwa android market (seperti iTunes pada Apple) juga cukup banyaaakkkk… bahkan aplikasi buat orang indo, artinya berbahasa indo or memang ditujukan untuk digunakan di indo, lebih banyak dari iTunes. Mungkin karena banyak orang indo yang mengembangkan program dan menjualnya or even free di android market.

Kelebihan android yang pertama kali terasa adalah kemudahannya. Seperti yang aku bilang di atas, sepertinya a long way to go untuk ngerasain barang baru setelah beli, tapi android: just buy and play! transfer musik, video dan file2 lain sangat mudah. nggak seperti apple yg eksklusif dan kita harus mengkonversi semua file yg ekstensionnya berbau windows, hehee…misal .wmv jangan harap bisa diplay di ipin. tapi di android, c.q. galaxy tabs…semuanya semudah menjetikkan jari! eh maksudnya mengklik. hehehe….

Tahu ngga, walaupun sekilas aku liat applikasinya masih banyak yg coba2, tapi angrybird malah gratis di android!! padahal di itunes kita harus bayar. hehehe…. Sedangkan kalau kita bicara tentang teknologi screen, emang tabs ngga kalah bagus ama ipin, tapi menurutku ipin masih lebih responsif drpd samsung, tidak ada jeda ketika kita melakukan perintah pada layarnya. ipin masih belum terkalahkan. Apalagi ada instagram, sebuah soc network seperti fb or twitter yang mensosialisasikan foto2 jepretan sendiri dan di retouch dengan efek2 menakjubkan. Instagram ini menjadi kesenangan tersendiri sekarang….

So, menurutku, buat orang indonesia yang seringnya nggak mau repot, mungkin android memang lebih praktis dengan harga yang lebih terjangkau. Tapi buatku, masih sulit rasanya berpaling dari ipin. Bahkan rasanya ingin berganti ke seri yang terbaru dengan teknologi lebih baru, prosesor lebih oye, dan siri nya itu… hahaha…. but no need to hurry, first thing first la yaww….

Oya, sekedar update, setelah pakai ipin dan selalu mengkampanyekan wazapp or app yg lain, sedikit demi sedikit aku bisa lepas dari bb, bb yang sekarang hanya sekedar kupakai untuk BBM.  bukan apa2, but i think bb has to do something, or BB will slowly die! BB harus bikin gebrakan tertentu, mumpung masih banyak pemakai yang setia dengan BBM. Biar kompetitif getooo ama android or ipin….

Anyway…Again, I must state here….kalau review di atas hanya bermaksud untuk share pengalamanku dengan beberapa hp dan tidak ada maksud-maksud negatif tertentu, walaupun mungkin pembahasaannya terlalu gamblang. Well this is me with all the things attached to me…

If you have anything to share about these devices, please dont hesitate to do so… I would loooove to hear your opinions!!